Seperti yang kita ketahui, Lembaga keuangan merupakan lembaga yang sangat
kompetitif. Selalu ada tekanan untuk meningkatkan proses pada level IT, tetapi terdapat beberapa ketimpangan
dari penelitian pada daerah tertentu.
Dalam ini memiliki fokus untuk menyelidiki
dampak dari rekayasa ulang proses bisnis (BPR) terhadap kinerja bank, sekaligus
menjaga IT sebagai moderator.
BPR memainkan peran penting dalam meningkatkan
proses, sehingga mempengaruhi kinerja keseluruhan organisasi. Namun, dalam
pelaksanaannya BPR memiliki banyak
risiko. Dengan demikian, tingkat keberhasilan BPR tergantung pada seberapa baik
implementasi yang telah dilakukan. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dari
50 bank komersial. Dengan tingkat respon sebesar 95%. Data dianalisis melalui
beberapa regresi pada SPSS. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa IT bertindak sebagai moderator antara faktor BPR dan kinerja
bank Pakistan. Studi ini memiliki implikasi yang kuat bagi para manajer &
praktisi yang ingin menerapkan BPR dalam organisasi.
No comments:
Post a Comment