Monday 9 March 2015

Implementing ERP-systems with accelerated ERP more efficient and quickly – a best practice

Di banyak organisasi, proyek-proyek implementasi ERP tidak banyak yang berakhir dengan sukses yang disebabkan oleh berbagai macam alasan. Untuk mempercepat proses implementasi yang biasanya memakan waktu dan biaya, vendor ERP telah mengembangkan metodologi Percepatan ERP.

Struktur multidimensi pelaksanaan ERP proyek-proyek dapat dianggap sebagai salah satu penyebab utama dalam kegagalan ERP adalah biaya dan lamanya waktu implementasi. Dengan kata lain, dalam implementasi ERP sejumlah besar bidang-bidang keahlian harus dikelola. Metodologi yang harus dilakukan dalam accelerated ERP adalah sebagai berikut :


Biometrics in Secure e-Transaction

Saat ini, berbelanja secara online dapat dinikmati secara luas dengan menggunakan WAP yang terdapat pada telepon genggam. Dalam berbelanja online tentunya memerlukan Credit card sebagai alat pembayaran yang dapat memicu efek negatif, seperti pencurian oleh hacker dan penyalahgunaan nomor credit card. Oleh karena itu terdapat penelitian multi-biometric model (integrasi suara, sidik jari, dan face scanning) yang dapat tertanam dalam telepon genggam, hal tersebut dinilai dapat meningkatkan keamanan saat melakukan e-transaction. 

Biometric System dalam konteks ini memiliki pengertian sistem pengenalan yang membuat identifikasi personal dengan menjelaskan keaslian fisiologis yang spesifik atau perilaku karakteristik dimiliki oleh pengguna.

Berikut contoh biometric system :



Management Information Systems and its Relationship with Organizational structure (Case Study of Rasht city Bank)

Kompleksitas dari permasalahan yang dialami oleh sebuah perusahaan membuat probabilitas kesalahan dalam pengambilan keputusan menjadi semakin tinggi, dikarenakan informasi yang sampai kepada managar kurang akurat dan tepat waktu. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, memroses dan menganalisis hasil agar dapat dengan segera disajikan kepada manajer. Informasi yang dibutuhkan oleh Direksi, tergantung pada jenis pekerjaan, hirarki dan tujuan organisasi berbeda. 

Struktur organisasi yang dirancang agar informasi akurat dan tepat waktu tersedia untuk manajer dan sistem manajemen informasi, sehingga sistem pendukung pengambilan keputusan dapat mencari tindakan yang tepat bagi perusahaan. Penelitian ini agar hubungan antara tiga dimensi sistem informasi manajemen aplikasi dan struktur organisasi model Robins meliputi: kompleksitas, konsentrasi dan pengakuan telah dilaksanakan di kota Rasht Bank.